top of page

Help me, help you? Or Me, I, and Myself?

Sering kali kita mendengar diberbagai media tentang pencemaran udara, namun di khalayak ramai masih kurang mendapatkan wawasan mengenai pencemaran udara.

 

 

"POLUSI?"

Seringkali kita menghubungkan pencemaran udara dengan emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan. Memang benar segala sesuatu akan menghasilkan emisi, bahkan kita pun sebagai manusia juga mengeluarkan emisi. Namun segala sesuatu yang berlebihan tidak pernahlah baik di hasil akhirnya. Hal ini terlihat dari kemacetan yang kita rasakan setiap harinya di kota Jakarta.

Salah satu zat – zat yang dihasilkan oleh emisi kendaraan adalah Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO2), yang sebenarnya merupakan zat – zat yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

 

Banyaknya kadar CO dan CO2 di dalam tubuh manusia membuat sel darah merah tidak dapat mengikat oksigen yang akhirnya dapat membuat manusia mati lemas. Selain itu, emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan, merupakan salah satu faktor besar pada global warming dan efek rumah kaca (green house effect).

"KENAPA BURUK?"

Kemacetan yang kita rasakan setiap hari; tidak hanya memberikan kita stress berlebih, radiasi penyebab kanker kulit, membuang waktu kita yang berharga, merupakan dampak dari kurang efektifnya struktur lalu lintas di Jakarta. 

 

Setelah sekian lama menduduki posisi ke-4 sebagai kota termacet di dunia, pada tahun 2015 Jakarta akhirnya dinobatkan sebagai raja dari segala kemacetan di dunia, berdasarkan seringnya kendaraan berhenti dan berjalan sebanyak 33.240. (Time.com, 2015)

"MOBILITAS JAKARTA"

Jakarta merupakan Ibu Kota yang tidak pernah mati, karena merupakan kota dimana semua kegiatan berotasi. Dari hiburan hingga kegiatan industri, semua kegiatan ini yang membuat kepribadian kota Jakarta.

 

Dinamika kehidupan kota Jakarta sangatlah dinamis, mobilitas yang tinggi menuntut warga kota cenderung berkegantungan atau mutlak hukumnya menggunakan sarana transportasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari; seperti mengantar kesekolah, hingga mengirimkan barang atau stok pabrik.

 

Ketakutan juga salah satu faktor yang membuat warga tidak nyaman untuk berpergian hingga malam hari dengan menggunakan fasilitas umum, dikarenakan kota Jakarta kurang aman, khususnya untuk kaum perempuan.

 

Ketergantungan yang cukup tinggi ini sayangnya tidak didukung oleh fasilitas pemerintah yang masih berkembang, sehingga banyak warga yang membeli kendaraan pribadi daripada menggunakan fasilitas umum yang telah disediakan. 

"KESADARAN"

Ada beberapa dari mereka sudah sadarnya akan polusi yang dirasakan. Salah satunya dari mereka pencita binatang, mereka akan berfikir juga bagaimana binatang kesayangan mereka dapat bernafas dengan baik. Sehingga sadarnya mereka yang mengingkatkan ekosistempun membantu untuk mengurangi polusi udara.

 

Investasi hutan juga sedang maraknya di kehidupan sekarang, selain mereka yang memiliki rumah dimana-mana, tetapi juga berfikir untuk memiliki hutan untuk di masa depannya mereka. 

"MAUNYA GUE SIH..."

Alangkah indahnya kota Jakarta bila semakin banyak warga yang ikut partisipasi untuk mengurangi polusi. Salah satu caranya bisa menggunakan fasilitas umum yang sudah disediakan, atau bagi yang masih berfikir kepanasan karena teriknya matahari, cobalah untuk berkerjasama dengan teman-teman kalian untuk pergi kemanapun dengan tujuan yang sama tetapi dengan satu kendaraan yang memadai.

 

Garden in a city, why not? Buatlah kota Jakarta menarik dan bebas dari polusi, selain kita memiliki udara yang segar, tetapi negara juga akan memiliki dampak positif loh dari segi pariwisata penaikan devisa negara dan ekonomi bisa meningkat karena turis saling berdatangan.

bottom of page